Talent is Overrated

Membangun Keahlian Melalui Latihan

INFO PRODUCT
Penulis
Geoff Calvin
Tahun
2010
Kategori
Self Help
Pertama terbit
Amerika Serikat

INFO REVIEW
Read
5.2K
Prawira
Prawira Azizi

Knowledge influencer, Strategist, Stock Investment enthusiasm

 

19 Jun 2016

Jika saya bertanya mengapa sebagian orang mahir dalam suatu bidang dan lainnya tidak. Anda mungkin menjawab karena faktor bakat. Jawaban tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Hasil penelitian membuktikan cerita lain, keahlian apapun bisa dikuasai,  dengan syarat ada minat dan latihan. Talent is overated.

Kemudian pertanyaan berikutnya. Bagaimana dengan orang yang sudah bekerja lama, sudah terbiasa melakukan pekerjaan, apakah bisa dikatakan  mahir atau expert?. Ternyata jawabannya “tidak”. Orang yang berpengalaman belum tentu bekerja lebih baik dibandingkan dengan yang lebih sedikit pengalamannya.

Kita bisa sepakat bahwa untuk menjadi mahir diperlukan latihan, latihan, dan latihan. Tetapi model latihan seperti apa ?. karena ternyata latihan tidak sekedar proses pengulangan saja. Untuk mencapai level keahlian, atau kompeten, atau expert, atau mastery dibutuhkan sebuah metode latihan yang terarah. Latihan ini disebut Deliberate Practice.

Deliverate Practice merupakan aktivitas latihan yang terstruktur pada sebuah tujuan spesifik untuk meningkatkan keahlian pada bidang tertentu. Latihan ini memerlukan effort, disiplin, dan pengorbanan. Berdasarkan hasil penelitian dibutuhkan minimal 1000 jam latihan agar seseorang menjadi mahir pada sebuah bidang keahlian.

 

Tiga Kondisi Untuk Melakukan Deliberate Practice.

Deliberate Practice bukan merupakan latihan yang biasa dilakukan. Ini adalah metode latihan yang digunakan para Atlet profesional. Setidaknya ada tiga kondisi untuk melakukan latihan ini:

Motivasi yang kuat. Kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk menguasai skill yang diinginkan. Proses pembelajaran akan bekerja efektif ketika ada keinginan untuk menguasai skill tertentu. Akan tetapi, tanpa adanya motivasi yang kuat kemungkinan besar program latihan akan berhenti dengan segera.

Mendapatkan feedback latihan secara langsung. Tanpa adanya feedback tentang performa Anda selama latihan. Pembelajaran yang efisien tidak mungkin dicapai, dan improvement juga akan minimal. Inilah yang menjelaskan mengapa bekerja terus menerus selama bertahun-tahun tidak kemudian berarti menjadi mahir. Karena feedback dari pelatih atau guru diperlukan untuk mengetahui hal mana yang sudah bagus dan hal mana yang masih perlu ditingkatkan sesuai dengan target latihan.

Design program yang terstruktur dan sistematis. Kondisi ini didasarkan pada kemampuan tubuh dan pikiran akan belajar dengan baik apabila dimulai dari hal yang paling mudah kemudian bertahap sampai yang paling sulit.


Langkah Langkah Applikasi

  1. Tentukan skill apa yang ingin Anda kuasai. misalnya keterampilan public speaking, yaitu Anda ingin memiliki keterampilan berbicara di depan public dengan percaya diri dan meyakinkan.
  2. Tuliskan komitmen Anda untuk berlatih secara serius, disiplin, dan fokus. Tuliskan komitmen Anda secara jelas dan mudah dilihat, Anda bisa print dan tempelkan di dinding kamar Anda.
  3. Tentukan waktu latihan yang realistis sesuai dengan tingkat kesulitan, kemampuan Anda saat ini, dan seberapa cepat kemampuan Anda belajar. Bisa 1 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan.
  4. Mengumpulkan referensi dan pengetahuan yang mendukung program latihan. Cari partner atau guru yang bisa memberikan feedback.
  5. Tentukan target latihan Anda. Misalnya 10 jam per minggu, atau 1 jam per hari.
  6. Designlah program pelatihan Public speaking tersebut kedalam aktivitas yang lebih kecil dan bertahap.
    • Bulan ke-1: Latihan sistematika berfikir dan latihan artikulasi.
    • Bulan ke-2: Latihan intonasi, jeda, dan penguasaan panggung.
    • Bulan ke-3: Latihan modulasi, gesture, dan lain sebagainya.

 

Seberapa tekun anda berlatih akan menentukan tingkat keahlian Anda. Dan ingat,berlatih agar menjadi seorang ahli adalah pekerjaan marathon, bukan lari sprint. Selamat berlatih.