Buku kesekian, yang di nobatkan sebagai buku laris. Buku yang terinspirasi dari teori "survival of the fittest"  Charles Darwin (1809 - 1882) "Bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling adaptif dalam meres­pons perubahan".

Buku yang coba menekankan bagaimana merespon masalah, bagaimana prinsip-prinsip manajemen perubahan tetap dimungkinan.

Dalam hidup akan selalu muncul masalah-masalah baru yang tidak bisa dipecahkan dengan pola pikir dan cara-cara lama. Masalah-masalah itu, menurut Rhenald, harus dipecahkan dengan mengubah pola pikir kita menjadi pola pikir yang strategis sekaligus praktis.

Seperti dikatakan Albert Einstein, “Ukuran kecerdasan bukan terletak pada kebiasaan memakai alat-alat lama, tetapi kemampuan untuk berubah.” Kalimat inilah yang juga menginspirasi Rhenald Kasali dalam menggaungkan semangat perubahan. Menurutnya, seberapa pun jauh jarak yang ditempuh, perubahan tetap dimungkinkan.

Perubahan dimulai dari diri, organisasi, dan masyarakat sekitar, meski dalam setiap perubahan tidak jarang ditemukan juga berbagai konflik.

Akan tetapi, terlibat dalam konflik atau menciptakan konflik bukanlah tujuan dari setiap perubahan yang menghendaki kemajuan. Manusia bisa berputar-putar pada objek yang berubah atau keluar dari pusaran dengan solusi membawa alternatif

Bangsa memerlukan sosok, bukan sekadar manajer yang bekerja dengan sistem dan memelihara keseimbangan, tapi orang yang berani membongkar belenggu dan menanamkan nilai-nilai baru. Michael Angelo menyatakan, “Every act of creation must be started by the act of destruction”

Selalu ada paradoks antara pemimpin yang “kuat” (tetapi menyakitkan) dan pemimpin “baik” (tetapi tidak menyumbang keuntungan). Orang baik dan jahat ada di mana-mana. Manusia bisa menjadi baik atau jahat karena karakter dan lingkungan.